Ducati Desmosedici GP15 | sumber ducati.com |
Berikut dua hal yang membangkitkan Ducati di MotoGP 2015 :
1. Ducati Desmosedici GP15
Tes pramusim MotoGP 2015 dikejutkan oleh Ducati berkat penampilan Desmosedici GP15. Duo Ducati yang menunggangi GP15 ini berhasil menaklukkan sepang dengan cepat, Andrea Lannone dan Andrea Dovizioso mampu mendominasi di tes Losail setelah menunggu hingga tes Sepang yang kedua.Motor Desmosedici atau GP15 pertama ditanangi secara penuh oleh manajer umum Luigi Dall'Igna sejak dipanggil Ducati dari Aprilia pada tahun 2013. Luigi mengatakan Motor paling sempurna dari Ducati untuk MotoGP adalah GP15 sejak terakhir ditunggangi Stoner pada juara dunia 2007 lalu.
Kerja keras Dall'Igna membuahkan hasil dan mampu mengubah pola Ducati dalam membangun motor. Pola Ducati membangun Desmosedici sebelumnya harus mengikuti pola desainer mesin, namun kali ini GP15 terlihar lebih ramping jika dibandingkan dengan Desmosedici awal.
Sejumlah sistem yang merupakan andalan Ducati sebelumnya dirubah oleh pria asal italia itu, salah satunya dengan mengganti mesin V 90 derajat, namun tetap menganggap Desmosedici adalah Ducati.
Seperti yang dilangsir dari Crash.net Dall'Igna mengatakan
"Kami mengambil ide-ide dari Ducati dan teknologinya. jadi ini merupakan Ducati yang tepat dengan susunan mesin seperti musim lalu dan valve yang sama, jadi GP15 adalan Ducati yang sesungguhnya".
2. Ducati GP15 Diuntungkan Regulasi
Dalam membangun GP15, Ducati memutuskan untuk mengikuti kelas terbuka musim lalu merupakan kunci sukses tim yang bermarkas di Bologna Italaia itu, dan tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan Desmossedici.Dall'Igna meyakini tanpa mengikuti kelas terbuka musim lalu berarti Ducati akan membutuhkan tiga tahun untuk bisa mencapai puncak pengembangan seperti ini.
Meski mengaspal sebagai tim kelas pabrikan karena tidak pernah meraih kemenangan dan kehilangan nama di MotoGP sejak 2013 lalu, namun Ducati mendapat banyak keuntungan di musim ini.
Hasil rombak habis Dall'Igna membuat Ducati kehilangan dua liter setiap balapan, namun kondisi itu tidak menjadi masalah jika Ducati meraih kemenangan di balapan podium kering atau mampu menaiki podium di musim ini. Hal itu diprediksikan Dall'Igna musim lalu Ducati hanya menghabiskan 22 liter setiap balapan, namun akan kehilangan jatah ban belakang lunak saat meraih kemenangan di trek kering.
Valentino Rossi pun mengakuinya bahwa Ducati yang sekarang sudah sangat cepat dan merasa peraturan tiga kemenangan di trek kering tidak adil, karena Ducati mendapat keuntungan di musim ini.
Yang lebih menarik dari MotoGP yaitu, Ducati bisa meraih sukses yang banyak, akan tetapi mereka memiliki target minim di MotoGP 2015.
Hilangnya pamor Ducati merupakan keberuntungan tim lain seperti Honda dan Yamaha pada musim lalu, tapi apakah musim ini situasi akan berbeda dan bisa mempengaruhi Honda dan Yamaha di MotoGP 2015?